Senin, 17 Desember 2012

Kumpulan Opiniku


PERTAHANKAN OSPEK!
Ospek merupakan salah satu program rutin kampus pada setiap penerimaan mahasiswa baru. Tujuan ospek sangat jelas yaitu memberi orientasi program studi dan pengenalan kampus. Disamping itu target utama yang ingin dicapai pada setiap ospek yakni perkenalan dan pertemanan antar sesama mahasiswa.
Selain itu mahasiswa yang mengikuti ospek mendapat keuntungan lebih diantaranya mengenal kampus lebih baik, mudah dalam mengurus administrasi kampus, hingga mendapat banyak teman selain dari program studi dan fakultas masing-masing. Betapa malunya sebagai mahasiswa jika ditanya oleh orang luar mengenai kampusnya sendiri, kemudian ia tidak bisa menjawab. Dengan ospek secara tidak langsung membina kekeluargaan diantara kalangan mahasiswa.
Alangakah “naif” jika ada opini bahwa ospek lebih baik dihapuskan, karena tindakan segelintir oknum senior mahasiswa di kampus tersebut. Tidak semua senior pada setiap kampus memiliki pemikiran dan etika penuh kekerasan, bahkan banyak senior berprestasi memberikan pendapat dan masukan kepada mahasiswa baru.
Jadi mari kita diskusikan dan merumuskan pola ospek yang benar, sehingga “trauma negatif” ospek akan hilang dari persepsi masyarakat. Dengan  dukungan berbagai pihak khususnya orang tua, mahasiswa senior, dan kampus akan membuat ospek yang ideal sesuai dengan target yang ingin dicapai.
(Untuk edisi kompas kampus rubrik “argumentasi” edisi 21 Juni 2011 )

LAMA LULUSNYA

Semua mahasiswa pasti ingin berorganisasi dan mengembangkan potensinya. Namun menjadi pengurus ‘BEM’ bukan salah satu pilihan yang bagus, karena banyak menyita waktu belajar. Disamping itu konsentrasi menjadi terbelah dan tidak terfokus dengan baik. Disisi lain menjadi mahasiswa yang bertugas untuk belajar juga aktif dipengurusan ‘BEM’.
Banyak pengurus ‘BEM’ berstatus mahasiswa abadi dikarenakan padatnya jadwal kuliah dan kegiatan menjadi pengurus. Belum lagi dicap sebagai mahasiswa pemberontak oleh pihak kampus dan dosen.  Tetapi tidak semua pengurus ‘BEM’ seperti itu banyak dari mereka lulus tepat waktu dan berprestasi. Jadi persepsi buruk terbentuk dari dominannya keburukan segelintir oknum pengurus yang tidak bias mengatur waktu dengan baik.
(Untuk edisi kompas kampus rubrik “argumentasi” edisi 28 Juni 2011 )



IKUTI KATA HATI

Setiap mahasiswa pasti memiliki niat dan tujuan masing-masing setelah lulus kuliah. Dan untuk mewujudkannya kebanyakan mahasiswa pasti melakukan hal-hal yang dapat membantu meraih tujuan tersebut. Tapi banyak mahasiswa yang melupakan niat dan tujuan itu. Faktor putus asa dan tidak memiliki pendirian kuat membuat mimpi mereka hilang begitu saja.
Menjadi pengusaha atau pegawai merupakan pilihan bebas bagi setiap mahasiwa. Jika ada yang memilih menjadi pengusaha ia harus siap memimpin orang banyak. Sebaliknya menjadi pegawai harus siap dipimpin oleh orang lain. Setiap pilihan memiliki resiko masing-masing tergantung mahasiswa itu sendiri. Namun ada satu kunci pada setiap pilihan yaitu ‘ikuti kata hati’, karena dengan hal itu setiap pilihan akan selalu indah.

Dicari Pemimpin Bijak dan Nasionalis!



Dicari Pemimpin Bijak dan Nasionalis!

Tak terasa kita telah menginjak tahun 2012 dan banyak sekali moment penting telah terjadi sepanjang 2011. Mulai dari runtuhnya jembatan Kutai Kertanegara dan kekerasan Mesuji menutup tahun dengan kelam. Namun kedua masalah itu hanyalah menjadi perbincangan dan perdebatan dibeberapa stasiun tv swasta tanpa ada penyelesaian nyata. Khusus dalam kejadian Mesuji SBY hanya membentuk TPF bukannya memerintahkan mentri terkait untuk mengusut penyebab kejadian itu. Selain itu hingga saat ini koordinasi antar mentri pun tidak maksimal. Pencapaian target infrastruktur 2012 pun dikebut, karena faktor tersebut penyebab investasi kurang maksimal.
Senin, 2 januari 2012 SBY membuka perdagangan saham di gedung BEI ditemani  Menko Perekonomian sekaligus besan Hatta Rajasa. Kejadian ini berindikasi bahwa pemerintahan hanya fokus pada sektor non riil bukan riil. Pencapaian target ekonomi 6.5% hanya menguntungkan kalangan menengah ke atas. Padahal dengan mengenjot sektor riil khususnya UMKM target ekonomi 6.5% bisa dicapai dengan mudah, bahkan 10% bukan isapan jempol. Kebijakan yang dianut oleh pemerintahan pusat diadopsi oleh pemerintahan daerah dimana investasi dikejar dengan mengorbankan ekonomi kerakyatan. Lahan pertanian, perkebunan, bahkan perikanan digusur hanya demi sebuah mall saja.
 Bijak menurut KBBI adalah selalu menggunakan akal budi, jadi perlu sekali sifat tersebut dalam membangun ekonomi Indonesia yang pada dasarnya adalah negara agraris. Dan nasionalis menurut KBBI adalah pecinta nusa dan bangsa. Untuk itulah pemimpin super bijak dan nasionalis perlu dicari dan dijadikan sebagai presiden Indonesia. Jika menengok dan meniru gaya Hugo Chaves presiden Venezuela, maka makmurlah Indonesia ditambah lagi saat ini ia telah menasioanlisasi Exxon dengan hanya memberi kompensasi 10%. Sebuah keberanian sebagai salah satu penghasil minyak bumi terbesar di Amerika Selatan. Selain itu siapa tidak mengenal presiden Iran Ahmad Dinejad yang sangat tidak disukai Amerika Serikat karena dinilai terlalu diktator dan tidak demokratis. Padahal ia adalah salah satu pemimpin dunia yang bijak dan nasionalis meskipun banyak yang tidak sependapat dengannya.
Khusus dalam negri sosok pemimpin bijak dan nasionalis adalah walikota Solo Joko Widodo adalah tipe idaman di 2014. Jokowi hanya satu pemimpin di Indonesia yang memanusiakan pedagang kaki lima dan kalangan rakyat jelata, terbukti dengan tidak adanya satpol PP di Solo. Selain itu Jokowi terkenal dengan kebijakan ekonomi kerakyatan dan melestarikan cagas budaya di Solo, lihat saja hanya ada 2 mall di kota tersebut. Dan yang paling hebat adalah dia tidak menggunakan mobil dinas baru yang mahal melainkan menggunakan mobil dinas berusia 11 tahun, salutnya beliau berganti mobil dinas dengan menggunakan karya siswa SMKN 2 Surakarta. Saat menjajal mobil tersebut Jokowi terlihat sumringah
Dari paparan di atas jelas bahwa Jokowi memiliki perpaduan gaya kepemimpinan yang bijak ala Hatta dan nasionalis ala Soekarno, sebuah kombinasi dahsyat untuk  menyembuhkan Indonesia yang sedang sakit kronis. Majulah Indonesiaku!

Sabtu, 08 Januari 2011

PSSI Vs LPI
Seperti kambing kebakaran jenggot, mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan suasana di PSSI pada saat ini. Bagaimana tidak, PSSI sebagai otoritas tertinggi sepakbola di Indonesia itu mendapat “tantangan” dari Liga Primer Indonesia (LPI) untuk bersaing menggelar kompetisi antar klub di Indonesia. Selama ini memang hanya PSSI lah yang berhak untuk menggelar kompetisi sepakbola, namun PSSI dinilai telah gagal dalam menggelar kompetisi yang baik sehingga berimbas kepada tim nasional yang tidak mampu merebut gelar apapun dalam sepuluh tahun belakangan ini.
Desakan mundur bagi ketua PSSI, Nurdin halid pun banyak terdengar dari mulut para pecinta sepakbola di tanah air. Pecinta sepakbola tanah air geram dengan sikap nurdin yang mencampur-adukkan politik dan olahraga, terlebih lagi Nurdin adalah bekas narapidana kasus korupsi. Tidak hanya masyarakat Indonesia yang mendesak agar Nurdin mundur sebagai ketua PSSI, desakan juga datang dari FIFA sebagai badan sepakbola dunia, FIFA mendesak agar ketua PSSI segera diganti saat Nurdin tersangkut kasus korupsi, namun PSSI tidak menghiraukan seruan dari FIFA. Memang benar, tidak seharusnya olahraga disangkutpautkan dengan politik karena sesuatu yang dipolitisasi tidak akan baik hasilnya. Lihat saja pada gelaran piala AFF bulan lalu, permainan TimNas Indonesia yang meningkat sangat tajam dimanfaatkan untuk menggalang dukungan atau Propaganda oleh para elit politik.
Salah satu contohnya pada saat TimNas yang seharusnya menjalani latihan, malah diundang oleh ketua partai Golkar Aburizal Bakrie untuk sekedar berkunjung ke rumahnya, selain itu Ical juga memberikan tanah seluas 25 hektar kepada PSSI untuk mengembangkan sepakbola. Hal seperti itu kiranya tidaklah penting bagi TimNas yang sedang serius menghadapi turnamen sebesar piala AFF, namun seketika, itu semua menjadi amat penting karena Aburizal Bakrie adalah “bos”nya Nurdin halid. Bahkan ada suatu ketika presiden SBY menyerukan kepada PSSI agar menurunkan harga tiket final leg ke 2 namun seruan itu tak didengarkan oleh PSSI, alasannya karena sudah kesepakatan antara pihak AFF dengan PSSI. Namun semua itu berubah kala Aburizal Bakrie menelpon Nurdin untuk menurunkan harga tiket dan perintah itu pun langsung dilaksanakan.
Kekisruhan ini memang bukan hanya dalam waktu dekat ini saja, namun sudah dari lama hal seperti ini terjadi di sepakbola Indonesia. Sebut saja jadwal kompetisi yang tidak jelas pada penyelenggaraan liga super, kualitas wasit yang masih buruk dan juga kesalahan PSSI yang terlambat mendaftarkan Persipura dalam gelaran Liga Champions Asia. Hal seperti ini menunjukkan betapa tidak profesionalnya PSSI dalam menggelar kompetisi.
Di tengah carut marutnya kompetisi sepakbola di Indonesia, LPI hadir dengan menawarkan sejumlah uang kepada klub yang ingin berpartisipasi, agar tidak perlu lagi menggunakan dana APBD yang selama ini menjadi andalan klub-klub peserta liga super yang dinaungi PSSI. Pihak LPI akan mengucurkan dana sebesar 25 sampai 30 milyar rupiah kepada para peserta Liga primer Indonesiadan Uang tersebut dijadikan modal untuk setiap tim yang berlaga di LPI. Konsep LPI tersebut disambut baik oleh para calon peserta, bahkan sudah ada empat tim peserta Liga Super Indonesia yang memilih bergabung dengan LPI yaitu Persema malang, Persibo Bojonegoro, PSM Makassar, dan Persebaya Surabaya.
Tidak hanya calon peserta LPI, masyarakat pun banyak yang menyambut baik adanya Liga tersebut dan Menegpora, Andi malarangeng pun menyetujui dengan adanya LPI ini. Liga Primer Indonesia yang rencananya akan mulai bergulir pada 8 januari ini memang telah dipersiapkan sejak lama. Ketuanya pun bukan orang sembarangan, ya ketua dari Liga Primer Indonesia adalah Arifin Panigoro seorang pengusaha pemilik Medco Group. Diperkirakan dana yang begitu besarnya berasal dari kantong Arifin.
Arifin panigoro memang sudah sejak lama mengkritisi sikap PSSI dalam menyelenggarakan kompetisi di tanah air, selain itu Arifin juga telah meluncurkan buku yang berjudul “buku hitam persepakbolaan Indonesia”. Buku tersebut menuai banyak kecaman dari anggota PSSI karena berisi tentang kejelekan PSSI dalam mengurus persepakbolaan tanah air. Selain itu juga Arifin sangat bernafsu untuk menggantikan Nurdin yang sudah hampir sepuluh tahun duduk di singgasana pemimpin. Namun Nurdin tidak bisa diturunkan begitu saja, harus ada kongres dari PSSI untuk membahas hal tersebut, Arifin pun tak patah arah dia menggagas berdirinya liga tandingan yaitu Liga Primer Indonesia.
Tetapi PSSI tidak tinggal diam dengan berdirinya LPI ini, PSSI telah mempersiapkan langkah-langkah dalam mengantisipasi “serangan” dari LPI. Langkah tersebut berupa sanksi tegas bagi klub Liga super yang ikut serta dalam Liga Primer Indonesia, dan juga bagi para pemain yang berlaga di LPI tidak akan diperbolehkan membela Tim Nasional merah putih. Untuk sanksi yang terakhir ini memang agak aneh, pasalnya pemain dilarang untuk memperkuat TimNas padahal setiap warga negara Indonesia berhak maju membela Tim Nasional dan ini tertera dalam undang-undang persepakbolaan Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini harus ada campur tangan dari pemerintah, terutama Andi Malarangeng sebagai menteri negara pemuda dan olahraga.
PSSI seharusnya bisa lebih dewasa dalam menyikapi persoalan ini, dan bisa lebih terpacu untuk menggelar kompetisi yang lebih baik dan lebih profesional lagi bukan takut jika peserta Liga super akan hengkang semua dan pindah ke LPI. Adanya LPI disini bukan semata-mata untuk menjatuhkan PSSI namun untuk kemajuan sepakbola Indonesia agar kedepannya bisa berbicara banyak di level Asia. Terbanglah Garudaku singkirkan kutu-kutu dari sayapmu. (HENDRA)

Selasa, 04 Januari 2011

DEGRADASI MORAL APARAT PENEGAK HUKUM

    Tahun 2010 merupakan dominasi kejadian aneh dibidang hukum, banyak yang terjadi sehingga perhatian masyarakat terfokus kasus hukum. Mulai dari kasus yang melibatkan kalangan bawah hingga atas menjadi sajian setiap hari disetiap media massa baik cetak maupun elektronik. Anehnya setiap kasus yang terjadi menimbulkan beberapa keanehan dimana menurut masyarakat telah terjadi pembelian hukum dibeberapa kalangan. Padahal elit negri ini selalu berbicara disetiap kesempatan bahwa “hukum harus ditegakkan”, namun itu hanya sebuah isapan jempol semata. Jika diibaratkan hukum menjadi panglima bagi mereka yang bisa membayar penegak hukum.
    Koruptor merupakan orang terdepan yang siap membeli pasal dan lamanya hukuman. Terlalu banyak kepentingan berbagai kalangan elit membuat hukum memandang yang banyak “bulunya”. Presiden SBY pada kesempatan memerintah pada periode kedua berjanji akan menegakkan supremasi hukum, tapi para bawahnya tidak sejalan dengan komitmen tersebut. Dapat dikatakan indah dibibir tapi pahit dilidah dan juga perilaku selain itu pemerintahan saat ini sangat tergantung pada kepentingan siapa yang dibela. Sehingga kejahatan mafia hukum sudah sangat sistematis dan mengakar dengan kuat.
    Ingatkah anda dengan kejadian “Aulia Pohan” yang dijebloskan ke penjara oleh KPK atas kasus korupsi dana BI 100 milyar rupiah. Setelah ia di nyatakan bersalah kita dikagetkan dengan kejadian ketua KPK yang terjerat kasus pembunuhan berencana, aneh dan janggal kasus ini disebabkan karena seorang cady wanita. Berbagai fakta yang terjadi amat mengherankan dan tidak masuk akal, dimana Antasari Azhar dihukum kurang lebih 18 tahun penjara. Selanjutnya kasus suap Bibit dan Chandra yang populer disebut “Cicak Vs Buaya” saat penyelidikan bukti-bukti tidak mengarah bahawa mereka menerima suap. Lucunya saat Kapolri saat itu Bambang Hendars Danuri saat melakuka pertemuan dengan anggota DPR menyatakan “bahwa bukti yang ada sangat kuat”. Tetapi pada perkembangannya jauh dari harapan bukti tersebut sama sekali tidak menyatakan indikasi suap pada kedua pimpinan KPK tersebut. Ditambah lagi saat rekaman penyadapan yang diperdengarkan di MK semakin membuat kepolisian dan kejaksaan hanya menjadi alat kepentingan elit  koruptor.  Meskipun sampai saat ini kasus keduanya masih bergulir dan menjadi perdebatan.
    Dan satu lagi saat Susno Duadji memberi keterangan dahyat soal mafia di kepolisian, ia mengatakan bahwa banyak perwira di kepolisian menjadi “MARKUS”. Hal ini membuka kejadian yang selama ini tidak diketahui oleh masarakat selama ini, yaitu kasus “GAYUS”. Hingga begitu heboh kasus ini sampai-sampai Satgas Mafia Hukum turun tangan. Namun apa daya terlalu banyaknya kepentingan dan banyaknya elit petinggi negara yang akan terseret membuat kepolisian seakan mandul dan tak berdaya sama sekali. Apalagi saat Gayus mengatakan menerima uang dari beberapa perusahaan grup Bakrie, semakin membuat kepolisian hilang akal dan nyali.
    Alasan yang dikemukakan pun janggal dan tidak masuk akal mulai dari sulitnya membuktikan aliran dana hingga orang yang menyerahkan uang tersebut. Anehnya polisi tidak meminta bantuan kepada PPATK untuk menelusuri aliran dana tersebut dan juga PPATK tidak inisiatif untuk memberikan data dan dokumen menyangkut hal tersebut. Dapat dikatakan bahwa keseriusan aparat penegak hukum dipertanyakan dan diuji saat menagani kasus-kasus besar.
Lalu apa yang membuat penegak hukum menjadi mandul, tidak serius, dan setengah hati, saya akan memberikan tiga faktor yang mempengaruhi. Diantaranya :
1.    Loyalitas
    Kesetiaan atau loyalitas amat penting dalam tugas seorang aparat. Tanpa      itu mereka tidak akan menjalani pekerjaannya secara serius dan sungguh-    sungguh, sebab kesetiaan menjadi benteng dalam meredam segala godaan     dari para penjahat terutama  koruptor. Jika aparat penegak hukum     melanggar hal ini maka ia telah mengkhianati  negara, bangsa, dan     institusinya.
2.    Godaan
Seorang penegak hukum secara tidak langsung memiliki kekuasaan dibidang hukum . Maka penjahat akan melakukan segala daya upaya untuk membeli kekuasaan yang dimiliki aparat penegak hukum. Ditambah lagi jika semakin tinggi pangkat seorag penegak hukum maka semakin kuat godaan yang menerpa mereka.
3.    Agama
Setiap orang pasti memeluk agama meskipun berbeda satu sama lain. Aparat penegak hukum pun juga memeluk agama, sebab agama merupakan benteng terkuat dalam menghadapi setiap godaan mulai dari hal kecil hingga besar. Dalam menjalani pendidikan sebelum bertugas agama pasti dijadikan dasar dalam menegakkan suatu hukum dan tidak asal membela yang bayar tetapi membela yang benar. Jika mereka tidak menjadikan agama sebagai panglima makan penegak hukum hanya sekumpulan manusia tanpa jiwa dan tujuan, maka agama hanya sebagai hiasan di KTP masing-masing.
4.    Kesejahteraan
aparat penegak hukum adalah manusia yang membutuhkan sandang, pangan, dan papan. Logisnya jika mereka sejahtera maka tugas akan dijalankan dengan penuh konsentrasi dan fokus, tapi hal ini jauh dari harapan dapat diberi contoh bahwa gaji seorang polisi dengan pangkat terendah hanya Rp.2000.000 sangat jauh dari peningkatan harga kebutuhan yang terus melambung tak terkendali. Maka kesejahteraan akan membentuk mental aparat penegak hukum yang mantap dan tahan dengan godaan materi.
Dari keempat faktor di atas saling mendukung satu sama lain, jika salah satunya hilang maka bersiaplah untuk kehilangan para penegak hukum yang jujur dan setia kepada negara. Dalam faktor agama amat penting dukungan keluarga untuk mencegah mereka berbuat dosa dan faktor kesejahteraan akan membentuk mental seorang pemberi bukan peminta. Khusus kesejahteraan pemerintah telah membuat kebijakan remunerasi bagi TNI dan P
Selain itu keseriusan setiap pimpinan institusi penegak hukum tidak hanya dilisan saja tapi pada tindakan nyata dalam penegakkan hukum, kalau harus mereka harus belajar pada Mahfud MD ketua dari Mahkamah Konstitusi yang sejauh ini bersih dan tidak membela yang bayar. Selain itu presiden harusnya menjalakan apa yang ia katakan yaitu  “taat kepada hukum” maka seharusnya ia memerintahkan bawahnya untuk serius menegakkan hukum. Jadi keseriusan dalam tindakan sangat ditunggu oleh masyarakat yang selama ini belum menemukan keadilan. (TULUS)                                                                                                 

Minggu, 28 November 2010

TKI SAPI PERAH DEVISA

Indonesia terkenal sebagai pengekspor tenaga kasar dan negara paling lemah dalam melakukan perlindungan kepada warganya diluar negri. Hasilnya devisa melimpah masuk ke dalam kas negara sebagai hasil jerih payah para TKI. Namun negara tidak sepadan dalam melakukan perlindungan maksimal kepada para tenga kerja kita.
Mengapa negara seakan tidak serius pada nasib para TKI?. Mudah saja menjawab pertanyaan itu hasil dari gaji mereka pasti dikirimkan kepada keluarganya di Indonesia, secara tidak langsung memicu perputaran ekonomi di daerah asal TKI.
Maka pemerintah menggunakannya sebagai tameng kuat yaitu pertumbuhan ekonomi sangat baik. Sangat bertolakbelakang sekali dengan keadaan, sebab negara tak mampu menyediakan lapangan kerja bagi mereka. Jika pertumbuhan ekonomi baik mengapa lapangan kerja tidak ada? Itu merupakan ironis, dimana meski dibayangi akan dianiaya hingga diperkosa menjadi TKI seakan menjadi pilihan terbaik yang harus diambil warga negri ini.  

MURAHNYA OKNUM PENEGAK HUKUM

Pernahkah anda berurusan dengan penegak hukum?. Jika pernah, seringkah anda menyuap penegak hukum secara tidak langsung?. Sudah menjadi rahasia umum kalau mau cepat ujung-ujungnya duit. Penegak hukum seharusnya melakukan sesuatu dengan sesuai aturan yang ada bukan?. Kalau mau mudah paling tidak uang rokok harus anda siapkan demi kelancaran segala urusan, bahkan anda bisa membeli pasal jika tersangkut masalah hukum.
Gayus Tambunan merupakan contoh orang yang mampu membeli oknum penegak hukum, tidak tangung-tanggung mulai dari polisi hingga hakim ia suap untuk memuluskannya dari jerat hukum dengan bantuan pengacaranya. Terakhir ia membuat sensasi dengan melakukan perjalanan ke Bali dengan tenangnya, Gayus mengatakan ia memberi sejumlah uang kepada kepala rutan dan beberapa penjaga. Ironisnya ia hanya PNS golongan IIIa yang boleh dibilang tidak memiliki kekuasaan lebih. Tapi penegak hukum seakan dipermainkan dengan mudah oleh orang tak punya daya apa-apa hanya uang yang tidak jelas asalnya.
Lalu apa yang membuat penegak hukum mudah untuk dibeli, ada tiga faktor yaitu faktor ekonomi, faktor melindungi suatu kepentingan, dan faktor budaya. Dari ketiga faktor di atas faktor melindungi suatu kepentingan dan faktor budaya merupakan dua faktor berbahaya bagi penegakan hukum di Indonesia. Jika pemimpin negri ini hanya niat dimulut saja, akibatnya penegak hukum hanya menjadi tameng para mafia dan dicap murah oleh penjahat.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Game Online

KONTROVERSI GAME ONLINE

Pada awal tahun 2000 Indonesia mulai mengenal teknologi bernama “internet”, dimana seiring waktu perkembangannya di Indonesia banyak sekali manfaat didapat. Mulai memudahkan mencari informasi keseluruh dunia hingga menghilangkan stress dengan bermain game di komputer dengan menggunakan koneksi internet. Apalagi saat ini banyak sekali provider menawarkan jasa pengadaan koneksi internet dengan akses cepat. Namun saya akan mengupas mengenai game online, game online muncul pertama kali kira-kira pada tahun 2000-2002.Game online merupakan suatu permainan yang dimainkan secara online melalui koneksi internet, dimana pemain bisa berinteraksi layaknya bersosialisasi dengan orang lain melalui game online. Nexia merupakan game online yang bisa dikatakan sebagai pelopor menjamurnya game online di Indonesia. Setelah nexia direspon dengan baik lalu muncul ragnarok, gunbound,tantra, laghaim, hingga point blank yang dapat dikatakan sedang digandrungi mulai dari anak-anak usia sekolah dasar sudah memainkan game ini.
Kira-kira kurang lebih 9 tahun game online berkembang di Indonesia juga membuka peluang usaha yang cukup cerah. Bagi para kalangan pelajar mungkin tidak asing dengan permainan game online. Bisnis warnet yang berada di belakang berkembangannya permainan game online ini menjamur di kota-kota besar di Indonesia. Perkembangan warnet di Indonesia saat semenjak beberapa tahun ini terlihat sangat pesat. Bayangkan saja jumpai hampir disetiap pinggir jalan dapat kita temui beberapa warnet yang menyediakan fasilitas internet untuk browsing maupun game online. Dari hasil survey yang kami lakukan, di beberapa warnet ini umumnya terlihat dipenuhi oleh kalangan pelajar yang tak kelak selalu datang untuk menghabiskan waktunya bermain game online dan terkadang mereka rela untuk tidak masuk sekolah ( bolos ) hanya demi bermain game online. Apa yang dilakukan pelajar tersebut terkadang tanpa diketahui oleh orang tua mereka, ada saja alasan mereka untuk meyakinkan orang tua nya, entah itu belajar di rumah teman, atau ada acara sekolah. Dalam hal ini seharusnya para orang tua harus lebih memperhatikan lagi anak – anak mereka, paling tidak mengetahui kemana mereka setelah pulang sekolah. Namun hal ini ternyata membuat masalah baru bagi masyarakat terutama orang tua.
Beberapa dampak akibat dari game online melalui wawancara yang dilakukan oleh beberapa orang disuatu blog kepada operator warnet dan saya akan memaparkan hasil dari wawancara tersebut :
* “Siapa saja sih yang sering datang ke tempat game online ini?”,
Jawabnya :
“Biasanya yang datang kemari rata – rata anak SD,SMP dan SMA dan kebanyakan dari mereka mengambil paket 5 jam dari pukul 7-12 siang”. Dari sini kita lihat bahwa paket tersebut merupakan waktu yang seharusnya sekolah, sehingga bisa kita ambil kesimpulan bahwa mereka membolos pada jam tersebut dan memilih bermain game online di warnet tersebut.
*“Apa sih yang biasa dimainkan oleh para pelajar dan menurut mas sendiri bagus gak permainan game online bagi para pelajar pada umumnya ?”,
Jawabnya :
“Rata – rata para pelajar tersebut bermain game online seperti Ayodance, RF, DotA, Point Blank, dan tak ayal mereka juga juga membuka jejaringan sosial seperti Facebook untuk sekedar mengupdate status. Kemudian ketika ditanyakan bagus tidak nya bermain game online bagi pelajar, menurut nya tergantung dari pribadi para pelajar itu sendiri bagaimana mereka dapat mengatur waktunya dimana saat waktu untuk sekolah dan bermain lalu dari game online ini mungkin ada nilai baik dan buruknya, untuk buruknya pasti lebih banyak mereka bisa lupa akan kewajibannya untuk belajar, lupa waktu hingga tidak sekolah dan baiknya mungkin mereka bisa mendapatkan banyak teman baik nyata maupun di dunia maya”.
Selepas kami bertanya – tanya dengan Operator ditempat tersebut, kami melanjutkan dengan mewawancarai beberapa pelajar yang sedang bermain disana. Diawali dengan wawancara kami dengan salah satu siswa tingkat 5 SD sebut saja namanya Danu, dia sering sekali bermain game online ini selepas pulang sekolah, ketika ditanya apakan orang tuanya mengetahui, ujarnya orang tuanya pun mengetahui kebiasaanya bermain ditempat ini dan hanya berpesan kepadanya agar tahu waktu bermain. Kami pun bertanya juga kepadanya
* Apa enaknya sih bermain game online ini ,biasanya suka maen apa disini ?”,
Jawabnya :
” Ya, emm.Enak aja seru, biasanya maen ayodance, leaf 4 dead sama buka facebook”. Bisa dibayangkan bahwa siswa sekolah dasar saja sudah tak awam tentang warnet, khusus nya game onilne tersebut, malah ia terlihat mahir sekali dengan menggunakan komputer apa lagi sudah paham betul menggunakan situs jejaringan sosial terkenal seperti:facebook yang umumnya digunakan oleh para remaja atau orang dewasa. Memang benar saja, perkembangan zaman saat ini sudah sangat pesat sekali anak – anak pun dapat menggunakan komputer dengan baik walaupun hanya bermain game online.
Dalam wawancara selanjutnya kami menyempatkan diri mewawancarai seorang siswi dari salah satu SMP Negeri sebut saja namanya adalah Grace dan Tika keduanya merupakan teman sekelas dan memang paling suka bermain game online terutama Ayodance mereka juga memanfaatkan game ini untuk bisa menambah teman apalagi mendapatkan kenalan seorang laki-laki. Mereka disini tidak merasa minder ataupun malu bermain disini yang meskipun mayoritas yang bermain disini adalah para laki – laki.
Kemudian dalam wawancara yang terakhir kami mewawancarai salah seorang pria yang di keluarkan oleh sekolahnya karena selalu sering tidak masuk sekolah karena lebih mementingkan game onlinenya. Dia bernama Ferdy yang semestinya saat ini masih duduk di bangku 2 SMA. Dia bermain game online ini sejak 1 SMP. Kami pun bertanya kepadanya :
* ” Kenapa sih kamu dikeluarin dari sekolah, terus game online apa yang kamu maenin sekarang?”,
Jawabnya :
” Saya memang dikeluarin dari sekolah karena emank saya nya juga tidak suka sama sekolahnya makanya saya lampiaskan dengan bermain game online, kalo game online yang aku mainkan sekarang RF”. Hal seperti inilah yang jarang membuat orang tua mengerti terhadap anaknya padahal perhatian merupakan hal penting dalam perkembangan anak.
Ternyata dari game online ini permainan RF yang ia tekuni ini menghasilkan uang yang lumayan cukup untuk mengisi dompetnya dengan menjual ID RFnya yang telah jadi (hebat) seharga Rp 500.000 tandasnya, yang secara logika itu sama saja dengan billing yang dibayarkannya selama bermain game tersebut.
Dari beberapa wawancara tersebut, kami bisa menarik beberapa kesimpulan diantaranya :
Pengaruh negatif :
  • Pelajar yang bermain game online hanya menghambur – hamburkan waktu dan uang secara sia – sia .
  • Bermain game online membuat mereka menjadi ketagihan .
  • Terkadang lebih merelakan sekolahnya untuk bermain game online (bolos sekolah).
  • Dengan bermain game online tersebut juga bisa membuat mereka lupa waktu, untuk makan, beribadah, waktu untuk pulang ,dll.
  • Dengan terlalu sering berhadapan dengan monitor secara mata telanjang dapat membuat mata nya menjadi minus , nyatanya umur mereka masih muda – muda.
  • Anak tersebut jadi sering berbohong kepada orang tuanya karena ia awalnya pamit untuk berangkat sekolah ternyata ia bolos sekolah untuk bermain game online.
Pengaruh positif :
  • Pelajar tersebut dapat menguasai komputer lebih lanjut .
  • Dengan bermain game online secara langsung ia dapat mengerti bahasa Inggris yang dipergunakan pada gamenya tak jarang mereka juga mesti mengartikan sendiri kata – kata yang mereka tidak ketahui.
  • Dari game online ini dapat menambah teman mereka walaupun hanya didunia nyata maupun maya .
  • Bagi yang telah mempunyai ID dari salah satu game onlinenya yang telah jadi (GG) mereka dapat menjualnya dengan orang lain dan akhirnya mendapatkan uang dari hasil tersebut.
Ada beberapa fakta menarik lain selain pengaruh baik dan buruk dari game online itu sendiri. Yaitu sebagai berikut :
Tahukah Anda bahwa di tahun 2005 lalu ada seorang pria Korea meninggal setelah bermain game online selama 50 jam tanpa henti.
dampak bermain Game ternyata terbagi menjadi 3 yaitu, dampak secara sosial, dampak secara psikis, dan dampak secara Fisik. 3 aspek ini adalah aspek terpenting dalam kehidupan kita, kita akan kehilangan sesuatu jika kita tidak memenuhi 3 aspek tersebut. Contohnya jika kita tidak memenuhi aspek sosial dengan siapa kita akan bekerja sama, dengan siapa kita akan berteman.

Dampak secara sosial : hubungan dengan teman, keluarga jadi menjauh karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang. Pergaulan kita hanya di game online saja, sehingga membuat para pecandu game online jadi jauh dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata. Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain. Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan di game online.

Dampak secara psikis : pikiran kita jadi terus menerus memikirkan game yang sedang kita mainkan. Kita jadi sulit konsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos atau menghindari pekerjaan. Membuat kita jadi cuek, acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di sekeliling kita. Melakukan apa pun demi bisa bermain game, seperti berbohong, mencuri uang, dan lain lain. Terbiasa hanya berinteraksi satu arah dengan komputer membuat kita jadi tertutup, sulit mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata.


Dampak secara fisik : terkena paparan cahaya radiasi komputer dapat merusak saraf mata dan otak Kesehatan jantung menurun akibat bergadang 24 jam bermain game online. Ginjal dan lambung juga terpengaruh akibat banyak duduk, kurang minum, lupa makan karena keasyikan main. Berat badan menurun karena lupa makan, atau bisa juga bertambah karena banyak ngemil dan kurang olahraga. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik, kesehatan tubuh menurun akibat kurang olahraga.
Beberapa peneliti dari University of Rochester, New York, Amerika melakukan riset mengenai pengaruh positif game. Dalam riset ini gamer usia antara 18-23 tahun dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, gamer yang dilatih dengan game Medal of Honor. Mereka main game ini satu jam tiap hari selama sepuluh hari berturut-turut.




Hasil penelitian menyebutkan bahwa mereka ternyata lebih memiliki fokus terhadap apa yang terjadi di sekitarnya, daripada mereka yang jarang main game, apalagi yang tidak main sama sekali. Gamer-gamer itu juga mampu menguasai beberapa hal dalam waktu yang sama.


Faktanya, video game bergenre action itu menguntungkan," ujar Daphne Bavelier, ahli syaraf dari Rochester. "Hasil penelitian lain dari kami ini juga sangat mengejutkan karena proses belajar lewat main game ternyata cepat diserap seseorang." Dengan kata lain, game sangat membantu melatih serdadu/prajurit atau orang-orang yang memiliki problem dalam berkonsentrasi.."Tapi, ini bukan berarti anak-anak sebaiknya main game daripada mengerjakan “pr” tegas Bavelier. Sementara yang kedua adalah kelompok gamer yang dilatih dengan tetris.
Tak seperti gamer c, gamer etris hanya berfokus pada satu hal pada satu waktu.
Setelah pelatihan ini, C. Shawn, rekan Bavelier, juga menyimpulkan bahwa mereka yang main Medal of Honor mengalami peningkatan dalam visual skill. Macam-macam tugas yang terdapat dalam game action (misalnya mendeteksi musuh baru, melacak musuh, menghindari serangan, dll) dapat melatih berbagai aspek dari kemampuan visualisasi.
Game komputer dianjurkan menjadi bagian dari kurikulum sekolah setelah para peneliti menemukan nilai-nilai edukasi. Mereka menyimpulkan bahwa game simulasi dan petualangan – seperti Sim City dan Roller Coaster Tycoon, dimana player dapat membangun masyarakat dan taman hiburan – dapat membantu mengembangkan pemikiran strategis dan skill perencanaan pada anak-anak.

Penelitian lain dilakukan oleh Teachers Evaluating Educational Multimedia (Teem) dari Departemen Pendidikan di Inggris. Profesor Angela McFarlane, Direktur Teem, menegaskan, "Game bernuansa adventure, quest, dan simulasi memiliki banyak manfaat. Game-game ini cukup rumit dan mampu mengembangkan skill-skill penting untuk anak-anak." Tidak termasuk game-game arcade dan shooter.
Game menawarkan banyak pilihan," ujar Gee.Gamer akan menghadapi dilema moral, interaksi sosial, dan juga memecahkan berbagai problem yang sering kali terjadi dalam kehidupan nyata. Begitu tambah Gee. Selain itu game dapat membuat seseorang tertarik pada hal baru.


Habis main game Age of Mythology, kata Gee, anak-anak (seperti anak laki-lakinya yang berumur 8 tahun) mulai suka melihat-lihat buku mitologi di perpustakaan atau chatting dengan grup yang membahas karakter-karakter mitologi. Bagi gamer, sejarah dapat berulang dan hidup kembali lewat game.

Walaupun main game menjadi salah satu hiburan paling populer di dunia dan sudah dilakukan penelitian tentang dampak positif dan negatifnya terhadap player, masih saja game sering kali diremehkan." Itu pernyataan dari Mark Griffiths, profesor di Nottingham Trent University, Inggris. Untuk menyeimbangkan antara pro dan kontra terhadap game, selama lima belas tahun terakhir ini ia melakukan riset. Hasilnya? "Video game aman untuk sebagian besar player dan bermanfaat bagi kesehatan,"ujarGriffiths.
Menurut Griffiths, game dapat digunakan sebagai pengalih perhatian yang ampuh bagi anak-anak yang sedang menjalani perawatan yang menimbulkan rasa sakit, misalnya chemotherapy. Dengan main game, rasa sakit dan pening mereka berkurang, tensi darahnya pun menurun, dibandingkan dengan mereka yang hanya istirahat setelah diterapi. Game juga baik untuk fisioterapi pada anak-anak yang mengalami cedera tangan.


Jadi, tak perlu ragu main game! Dari berbagai penelitian dapat disimpulkan bahwa game juga berpengaruh positif kepada anak-anak. contohnya:
Merupakan hiburan yang menyediakan fun dan interaksi sosial.
Membangun spirit teamwork dan kerjasama ketika dimainkan dengan gamer-gamer lain.

• Membuat anak-anak merasa nyaman dan familiar dengan teknologi – terutama anak perempuan, yang tidak menggunakan teknologi sesering anak cowok.Meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri anak saat mereka mampu menguasai permainan.
• Mengembangkan kemampuan dalam membaca, matematika, dan memecahkan masalah.
• Melatih koordinasi antara mata dan tangan, serta skill motorik.
• Mengakrabkan hubungan anak dan orangtua. Dengan main bersama, terjalin komunikasi satu sama lain.
• Membantu memulihkan kesehatan.

Saat ini banyak sekali game online yang sedang digemari oleh para remaja, baik game strategi seperti perfect world atau Ragnarok, maupun game casual seperti idol street atau getamped.

Biasanya para remaja putri lebih menyukai game casual dan para remaja putra menyukai game strategi. Keduanya memang menyenangkan karena kita dapat bertemu dengan teman-teman ataupun berkenalan dengan teman-teman lainnya dari seluruh Indonesia. Selain itu kita juga dapat berinteraksi dengan teman-teman kita yang sedang online pada saat yang bersamaan, misalnya bersalaman, toss, ataupun merangkul teman kita. Tetapi di samping semua itu, ada beberapa hal negatif yang seharsnya tidak pantas untuk kita contoh, misalnya memukul teman. Tentunya positif dan negatif dari game online kembali kepada diri kita sendiri dan bagaimana mensiasatinya.


Bahkan saat ini pun anak-anak kecil yang masih sekolah dasar ataupun sekolah menengah dapat ikut bermain. Pada usia-usia seperti ini biasanya anak-anak meniru atau mencontoh berbagai hal yang dilihatnya. Sisi negatif game online merupakan salah satu hal yang harus kita perhatikan. Bila anak-anak seusia ini meniru interaksi yang negatif dari game seperti memukul atau menendang teman, tentunya bukan hal yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengawasan dan pendidikan yang baik agar anak-anak tidak meniru hal-hal negatif tersebut. Hal ini juga seharusnya menjadi pertimbangan para penyedia game online agar interaksi yang kurang mendidik seperti ini seharusnya tidak dimasukkan ke dalam game itu sendiri.


Maka, dalam hal ini, orang tua perlu melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya yang masih sekolah, terutama bila masih tingkat sekolah dasar atau menengah. Tetapi untuk para remaja, hal-hal seperti ini tentunya sudah tidak asing lagi, dan mereka pun sudah dapat mulai membedakan yang mana yang baik dan buruk dan pengawasan serta pendidikan moral masih tetap harus dilakukan oleh para orang tua, sehingga para anak dapat tetap bermain dan menyalurkan hobinya tanpa takut terkena dampak negatif dari game online tersebut.
Dari beberapa fakta, data, dan informasi di atas diperoleh dari beberapa website dan wawancara diantaranya :
Wawancara bersama (dudhy, risdo, susilo, dan vanessa).