PERTAHANKAN
OSPEK!
Ospek merupakan salah satu
program rutin kampus pada setiap penerimaan mahasiswa baru. Tujuan ospek sangat
jelas yaitu memberi orientasi program studi dan pengenalan kampus. Disamping
itu target utama yang ingin dicapai pada setiap ospek yakni perkenalan dan
pertemanan antar sesama mahasiswa.
Selain itu mahasiswa yang
mengikuti ospek mendapat keuntungan lebih diantaranya mengenal kampus lebih
baik, mudah dalam mengurus administrasi kampus, hingga mendapat banyak teman
selain dari program studi dan fakultas masing-masing. Betapa malunya sebagai
mahasiswa jika ditanya oleh orang luar mengenai kampusnya sendiri, kemudian ia
tidak bisa menjawab. Dengan ospek secara tidak langsung membina kekeluargaan
diantara kalangan mahasiswa.
Alangakah “naif” jika ada opini
bahwa ospek lebih baik dihapuskan, karena tindakan segelintir oknum senior
mahasiswa di kampus tersebut. Tidak semua senior pada setiap kampus memiliki
pemikiran dan etika penuh kekerasan, bahkan banyak senior berprestasi
memberikan pendapat dan masukan kepada mahasiswa baru.
Jadi mari kita diskusikan dan
merumuskan pola ospek yang benar, sehingga “trauma negatif” ospek akan hilang
dari persepsi masyarakat. Dengan
dukungan berbagai pihak khususnya orang tua, mahasiswa senior, dan
kampus akan membuat ospek yang ideal sesuai dengan target yang ingin dicapai.
(Untuk
edisi kompas kampus rubrik “argumentasi” edisi 21 Juni 2011 )
LAMA
LULUSNYA
Semua
mahasiswa pasti ingin berorganisasi dan mengembangkan potensinya. Namun menjadi
pengurus ‘BEM’ bukan salah satu pilihan yang bagus, karena banyak menyita waktu
belajar. Disamping itu konsentrasi menjadi terbelah dan tidak terfokus dengan
baik. Disisi lain menjadi mahasiswa yang bertugas untuk belajar juga aktif
dipengurusan ‘BEM’.
Banyak
pengurus ‘BEM’ berstatus mahasiswa abadi dikarenakan padatnya jadwal kuliah dan
kegiatan menjadi pengurus. Belum lagi dicap sebagai mahasiswa pemberontak oleh
pihak kampus dan dosen. Tetapi tidak
semua pengurus ‘BEM’ seperti itu banyak dari mereka lulus tepat waktu dan
berprestasi. Jadi persepsi buruk terbentuk dari dominannya keburukan segelintir
oknum pengurus yang tidak bias mengatur waktu dengan baik.
(Untuk
edisi kompas kampus rubrik “argumentasi” edisi 28 Juni 2011 )
IKUTI
KATA HATI
Setiap
mahasiswa pasti memiliki niat dan tujuan masing-masing setelah lulus kuliah.
Dan untuk mewujudkannya kebanyakan mahasiswa pasti melakukan hal-hal yang dapat
membantu meraih tujuan tersebut. Tapi banyak mahasiswa yang melupakan niat dan
tujuan itu. Faktor putus asa dan tidak memiliki pendirian kuat membuat mimpi
mereka hilang begitu saja.
Menjadi
pengusaha atau pegawai merupakan pilihan bebas bagi setiap mahasiwa. Jika ada
yang memilih menjadi pengusaha ia harus siap memimpin orang banyak. Sebaliknya
menjadi pegawai harus siap dipimpin oleh orang lain. Setiap pilihan memiliki
resiko masing-masing tergantung mahasiswa itu sendiri. Namun ada satu kunci
pada setiap pilihan yaitu ‘ikuti kata hati’, karena dengan hal itu setiap
pilihan akan selalu indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar