Minggu, 28 November 2010

TKI SAPI PERAH DEVISA

Indonesia terkenal sebagai pengekspor tenaga kasar dan negara paling lemah dalam melakukan perlindungan kepada warganya diluar negri. Hasilnya devisa melimpah masuk ke dalam kas negara sebagai hasil jerih payah para TKI. Namun negara tidak sepadan dalam melakukan perlindungan maksimal kepada para tenga kerja kita.
Mengapa negara seakan tidak serius pada nasib para TKI?. Mudah saja menjawab pertanyaan itu hasil dari gaji mereka pasti dikirimkan kepada keluarganya di Indonesia, secara tidak langsung memicu perputaran ekonomi di daerah asal TKI.
Maka pemerintah menggunakannya sebagai tameng kuat yaitu pertumbuhan ekonomi sangat baik. Sangat bertolakbelakang sekali dengan keadaan, sebab negara tak mampu menyediakan lapangan kerja bagi mereka. Jika pertumbuhan ekonomi baik mengapa lapangan kerja tidak ada? Itu merupakan ironis, dimana meski dibayangi akan dianiaya hingga diperkosa menjadi TKI seakan menjadi pilihan terbaik yang harus diambil warga negri ini.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar